SK Paloh
Teringat kembali kelakuan, telatah dan perangai keanak-anakan 8 tahun yang lalu. Mengimbau kembali kenangan selama berada dalam kelas 6 Bestari di bawah pengawasan Cikgu Rohaimi. Ketika itu semua masih tidak matang (walaupun sekarang pun masih kurang matang). "Tang duduk", "tang boye", "tang nusuk" dan "tang tiang" jadi mainan tiap-tiap hari. Memori ketika zaman kanak-kanak hingusan di SK Paloh mustahil dilupakan.
Terima kasih Yakin, Wafi, Kdin, Zudin, Simma, Nazirah, Yati, Fajariah, Sirah, Fatihah sekeluarga, Aina, Kamilah dan Syafiqa kerana sudi meluangkan masa datang ke reunion ni.
P/s: Raya ni kita buat reunion sekali dengan Cikgu Rohami pulak.
Muslimin SHAMS
Seramai 27 orang jejaka terhangat di pasaran menjayakan program ni. Saban tahun program ni diadakan. Venue yang sama. Menu dan perserta yang hampir sama. Hanya masa je yang berbeza berbanding tahun-tahun lepas. Kalau dua tahun sebelum ni reunion ketika cuti raya, kali ni ketika cuti semester. Syukran jazilan tuan rumah kerana sudi menjadi lokasi tetap untuk batch kita berkumpul.
Cara Elakkan Virus Ukhuwwah
Dalam surahal-Hujurat, Allah SWT memaparkan 7 sikap untuk mengelakkan virus-virus ukhuwwah yang boleh menghancurkan silaturrahim yang telah terbina.
- Tabayyun
- Adamus Sukhriyyah
- ‘Adamul Lamz
- Tarkut Tanabuz
- Ijtinabu Katsirin minadzdzan
- Adamut Tajassus
- Ijtinabul Ghibah
Allah SWT menegaskan:
"Dan janganlah kamu sekalian mengumpat sebagian lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati?…"
Ghibah sebagaimana yang dijelaskan Rasulullah SAW adalah menceritakan keburukan orang lain. Ketika seseorang menceritakan keburukan orang lain, maka ada dua kemungkinan yang terjadi. Pertama, jika yang diceritakannya benar-benar terjadi maka itulah ghibah. Kedua, jika yang diceritakannya itu tidak terjadi berarti ia telah memfitnah orang lain.
Begitu besarnya dosa ghibah, sampai Allah SWT menyamakan orang yang melakukannya dengan orang yang memakan bangkai saudaranya sendiri. Wallahu'alam.
Tabayyun bererti mencari penjelasan dalam setiap maklumat yang diterima dan mencari bukti kebenaran informasi yang diterima. Allah SWT berfirman: "Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasiq membawa berita maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu." (QS 49:6)
Ertinya tidak memperolok-olokkan orang atau kelompok lain. Firman Allah SWT:
"Wahai orang-orang yang beriman janganlah satu kaum memperolok-olokkan kaum yang lain (kerana) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang memperolok-olokkan)." (QS 49:11)
Maksudnya tidak mencela orang lain. Ini ditegaskan dengan firman-Nya:
"Dan janganlah kamu mencela diri sendiri’. Mencela sesama muslim, oleh ayat ini dianggap mencela diri sendiri kerana pada hakikatnya kaum Muslimin dianggap satu kesatuan. Apatah lagi jika celaan itu berkait dengan kedudukan dan kebendaan. Allah sendiri menyuruh Rasul dan orang-orang yang mengikutinya untuk bersabar atas segala kekurangan orang-orang mukmin. (Lihat QS, 18:28).
Yakni meninggalkan panggilan dengan sebutan-sebutan yang tidak baik terhadap sesama muslim. Ini berdasarkan firman Allah SWT:
"Dan janganlah kamu saling memanggil dengan sebutan-sebutan (yang buruk)." (QS 49:11)
Tanabuz dalam bentuk yang paling parah adalah berupa pengkafiran terhadap orang yang beriman.
Allah SWT berfirman:
"Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, kerana sebagian prasangka itu dosa." (QS 49:12)
Pada dasarnya seorang muslim harus berbaik sangka terhadap sesamanya, kecuali jika ada bukti yang jelas tentang kesalahan tersebut. Dan sebaliknya kepada orang kafir dan musuh Islam, kaum muslimin harus menaruh curiga apabila mereka bermanis budi. Allah SWT sendiri menegaskan:
"Sesungguhnya orang-orang kafir menginfakkan harta-harta mereka untuk mengahalangi manusia dari jalan Allah." (QS 8:36)
‘Adamut Tajassus adalah tidak mencari-cari kesalahan dan aurat orang lain. Perbuatan ini amat dicela Islam. Allah SWT amat suka bila kita berusaha menutup aib saudara kita sendiri. Firman Allah SWT:
"Dan janganlah kamu sekalian mencari-cari kesalahan (dan aurat) orang lain." (QS 49:12)
~Sekadar Contengan~